MASIGNCLEAN101

Yuk, Mengenal Gejala Penyakit Hepatitis Sebelum Terlambat

iklan banner

Mengenal gejala hepatitis sebelum terlambat

Apa itu penyakit hepatitis ? Hepatitis yakni penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis yang menyerang hati atau lever, sampai terjadi peradangan pada organ tersebut. Masyarakat mengenal penyakit ini dengan sebutan “penyakit hati”. Ilmu kedokteran mengenal setidaknya 6 macam jenis virus hepatitis, namun yang paling dikenal yakni hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C.

 Mengenal gejala hepatitis sebelum terlambat Yuk, Mengenal Gejala Penyakit Hepatitis Sebelum Terlambat

Gejala hepatitis dan penularannya

Hepatitis A atau lebih dikenal dengan penyakit kuning, banyak ditemukan pada anak dan remaja. Gejala hepatitis A awalnya ibarat flu: panas, demam, mual dan tulang nyeri. Tahap berikutnya, mata menjadi kuning, air seni ibarat teh. Kalau di periksa ditemukan pembengkakan hati, perut, sebelah kanan di bawah iga pinggang terasa sakit, jika di tekan.

Penularan hepatitis A mampu lewat makanan atau minuman. Walaupun mampu di sembuhkan total dalam waktu 5-12 minggu, penderita harus beristirahat, makan makanan bergizi yang tak berlemak, dan mengonsumsi vitamin secukupnya.

Kalau penyakit hepatitis A “tidak berbahaya”, maka lain halnya dengan “koleganya” yaitu hepatitis B dan dan hepatitis C. Di seluruh dunia penderita hepatitis B 80% diantaranya berada di Asia Pasifik.

Gejala hepatitis B diawali dengan perut mual atau kembung. Gejala hepatitis B selanjutnya ibarat hepatitis A. Kadang kala penderita rancu dengan sakit maag atau hulu hati. Virus hepatitis B ini sulit dibasmi. Penularan hepatitis B mampu melalui jarum suntik, jarum bor dokter gigi, jarum penusuk telinga, transfuse darah, pisau cukur, ludah, ASI , korelasi seksual, bahkan sikat gigi bekas dipakai penderita hepatitis B.

Untuk mengetahui jenis hepatitis apa yang diderita seseorang, harus dilakukan pemeriksaan darah dan biopsy. Biopsi yakni pengambilan jaringan hati tanpa pembedahan. Caranya, dengan memasukan jarum diantara dua iga di pada perut kanan dengan jaringan hati. Jaringan yang di sedot dengan jarum tersebut kemudian diperiksa secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan mampu diketahui setelah 3 hari.

Sedangkan pemeriksaan darah antara lain dalam kadar  bilirubin total (normal di bawah 1 mg%), kadar SGOT (normal 17-20 IU), dan SGPT (normal 15-17 IU), serta kadar HBs Ag (hepatitis B surface Antigen) dan anti HBs (anti hepatitis B surface).

Bila tidak ditangani dengan serius, virus ini akan ngendon terus dalam hati sehingga ia menjadi carrier. Penderita yang kurang beruntung inilah yang dapat menularkan penyakit tersebut. Bahkan jika dibiarkan mampu menjadi penyakit hati menahun (PHM) atau akan memicu penyakit yang lebih membahayakan jiwanya, yakni sirosis hati atau kanker hati.

Belakangan diberitakan bahwa penanggulangan penyakit hepatitis B mampu dengan minum air rebusan temulawak secara teratur. Sebuah penelitian ihwal temulawak terhadap sel hati mencit pernah dilakukan dan katanya memang kesannya sangat positif. Namun harus masih dilakukan penelitian selanjutnya secara ilmiah.

Carrier hepatitis B tadi tidak boleh jadi donor darah, organ tubuh, ataupun donor sperma. Juga dilarang mnggunakan peralatan jarum suntik, jarum akupunktur, pisau cukur, sikat gigi secara bersama biar tidak menularkan virus kemana mana. Penderita hepatitis B sebaiknya jangan merokok, minum minuman beralkohol serta mlakukan pekerjaan berat.

Hepatitis C walaupun belum terlalu populer, kini banyak menarik perhatian para ahli. Gejala hepatitis C tidak jelas. Virus hepatitis C ini sering kali menyulitkan karena tidak menampakan gejala. Paling-paling hanya mual ibarat terkena penyakit maag atau lambung. Sampai ketika ini belum ditemukan bagaimana cara penularan hepatitis C. Tapi yang jelas, penderita hepatitis C lebih banyak ditemukan didaerah miskin. Virus hepatitis C sulit diusir dan secara perlahan lahan dapat menggerogoti hati.

Apa yang terjadi pada sirosis ?

Dalam kasus sirosis, pada seluruh episode hati terbentuk jaringan-jaringan ikat serta tonjolan tonjolan regenerasi. Sehingga struktur jaringan hati menjadi kacau. Keadaan ini dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan cairan di rongga perut serta muntah darah yang dapat berakibat fatal. Kalau di obati dan dirawat baik, fungsi hati mampu berangsur normal meski tidak mampu sembuh tepat karena organ hati telanjur mengkerut.

Karsinoma hepatoseluler  atau kanker hati mampu timbul pada penderita sirosis hati ini atau akhir infeksi virus hepatitis B. Kanker hati mampu juga akhir aflatoksin, sejenis racun yang dihasilkan jamur-jamur tertentu. Penelitian Sri Diana dari FKUI tahun 1985 menyatakan, kanker hati menempati urutan ke-3 dari seluruh jenis kanker.

Pencegahan hepatitis

Penyakit penyakit hati bahu-membahu dapat mengenai siapa saja, yang pekerja keras maupun tidak. Bekerja keras bukanlah penyebab eksklusif penyakit tersebut, walaupun dikalangan artis yang pekerjaannya banyak menyita waktu terkena penyakit tersebut. Namun kerja keras memang mampu semakin memperberat penyakit hati yang sudah ada.

Sering kali penderita penyakit hati gres datang kedokter setelah kedaaannnya cukup berat ibarat kaki mulai bengkak, muntah darah dll. Sehingga perlindungan sulit dilakukan.

Beberapa tindakan pencegahan hepatitis antara lain : disarankan melaksanakan olahraga dan pekerjaan sesuai kondisi badan dan usia kita. Untuk memelihara daya tahan badan supaya tidak mudah diserang penyakit ini, sebaiknya selalu mengusahakan makanan sehat bergizi. Hindarilah roti yang berjamur dan kacang tengik, karena diantaranya ada yang ditumbuhi jamur tertentu yang mengandung aflaktosin tadi.

Pencegahan hepatitis yang juga penting, sebaiknya kita juga tidak membiasakan diri minum alcohol. Jangan sembarangan minum obat, alasannya yakni sejumlah obat pengaruhnya tidak baik untuk hati, soalnya obat dihancurkan dalam hati. Penggunaan obat yang tidak tepat mampu meracuni hati. Lakukanlah vaksinasi untuk mencegah hepatitis B sedini mungkin.

Simak juga : Jika Sakit, Begini Tuntunan Berobat Menurut Syariat Islam

Nah sebelum terlambat, cegah hepatitis dengan menjaga rujukan hidup sehat dan teratur. Dengan mengetahui gejalanya lebih awal, semoga kita semua mampu terhindar dari penyakit ini. (Intisari).
Share This :
Itu aku