MASIGNCLEAN101

Mitos dan Fakta Seputar Penyakit HIV Aids, Apa Saja ?

iklan banner

Mitos dan fakta penyakit HIV Aids

Tidak semua orang punya pemahaman yang sama soal penyakit HIV. Untuk sebagian orang isu wacana penyakit HIV banyak yang masih menjadi teka-teki. Banyak pertanyaan yang dilontarkan dan perlu jawaban, dan banyak pula mitos dan fakta seputar HIV yang saling berbaur.

 Tidak semua orang punya pemahaman yang sama soal penyakit HIV Mitos dan Fakta Seputar Penyakit HIV Aids, Apa Saja ?

Mana yang mitos dan mana yang fakta HIV mampu tercermin dari beberapa pertanyaan menyerupai : Apakah HIV mampu ditularkan lewat ciuman ? Atau apakah HIV Aids mampu disembuhkan ? dll.

Dikutip dari Klikdokter, Dr. Dina Kusumawardhani telah berbaik hati untuk menjelaskan mitos dan fakta yang beredar seputar penyakit HIV Aids. Berikut penjelasannya.

Seringkali kita menemukan pasien HIV/AIDS yang dikucilkan dan dijauhi alasannya takut tertular. HIV atau human immunodeficiency virus merupakan virus yang menyerang sel darah putih (limfosit) dan menyebabkan turunnya kekebalan badan manusia. Menurut Centre for Disease Control (CDC) kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan setiap tahunnya dan paling banyak ditularkan melalui kontak seksual.

Bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS merupakan problem pelik dalam bidang kesehatan. Penyakit HIV banyak menyerang usia produktif dan ini cukup meresahkan alasannya hingga pada ketika ini belum ada terapi yang benar-benar dapat menyembuhkan.

Dan berikut ini yakni 9 mitos dan fakta seputar HIV yang perlu kita ketahui :

#1. Terkena HIV sama dengan terkena AIDS, mitos atau fakta ?
Jawabnya : Mitos

Itu tidak benar. HIV berbeda dengan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Seseorang dapat terkena HIV selama bertahun-tahun tanpa AIDS. AIDS merupakan sekumpulan gejala yang muncul akhir turunnya kekebalan badan akhir HIV.

Pada kondisi ini, sudah dapat ditemukan aneka macam bisul oportunistik (infeksi yang muncul akhir kondisi akhir penurunan kekebalan badan akhir HIV), menyerupai diantaranya : tuberculosis, bisul otak / meningitis, dan lain-lain.

#2. HIV dapat ditularkan melalui sentuhan biasa, mitos atau fakta ?
Jawabnya : Mitos

Anda tidak akan tertular HIV hanya dengan melaksanakan kegiatan : memeluk, menggunakan handuk yang sama, menyebarkan alat makan bersama, atau mengobrol.

Karena HIV ditularkan melalui : kontak seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tercemar HIV (pengguna narkoba), atau dari ibu hamil dengan HIV faktual kepada bayinya.

#3. Penderita HIV hanya punya sedikit waktu untuk hidup, fakta atau mitos ?
Jawabnya : Mitos

Faktanya, banyak penderita HIV atau AIDS yang memiliki waktu lama untuk hidup. Hal tersebut sangat tergantung dari seberapa cepat perkembangan dari HIV. Dimana progresivitas HIV untuk menjadi AIDS dapat dicegah dengan melaksanakan pemeriksaan rutin secara berkala. Ditambah lagi dengan tindakan pengobatan dengan antiretroviral.

Vaksin AIDS

Pada bulan April 2013, peneliti melaporkan suatu gebrakan yang dapat mengubah dunia yaitu penemuan terbaru wacana antibodi yang dapat menetralisir AIDS. Infeksi HIV merupakan bisul molekuler yang intensif bermula dari ketika virus menginfeksi inang gres hingga munculnya penyakit AIDS.

Perkembangan AIDS bukan alasannya badan kita tidak dapat melawan HIV, namun akhir pertahanan badan yang semakin melemah di ketika virus tetap bertahan.

Saat ini, penelitian yang dipimpin oleh Barton Haynes, Direktur di Duke University Human Vaccine Institute di Duke University School of Medicine, berpendapat bahwa mereka menemukan jalan untuk membantu sistem imun manusia.

#4. HIV dapat didiagnosis hanya dari gejala, fakta atau mitos ?
Jawabnya : Mitos

Sebagian besar pasien HIV tidak menyampaikan gejala apapun dan tampak sehat. Status HIV diketahui melalui tes HIV.

Namun demikian, pada kesehatan verbal remaja ini dapat ditenggarai beberapa gejala yang dapat merujuk pada indikasi HIV/AIDS. Infeksi jamur kandida (candidiasis) yakni salah satu tanda yang paling awal dan paling umum ditemukan pada penderita HIV/AIDS, pada suatu penelitian 88% penderita HIV/AIDS mengalami kandidiasis oral.

Secara klinis tampak sebagai:

Bercak putih atau kombinasi bercak putih dan kemerahan yang dapat terjadi di episode manapun di rongga mulut.

Terkadang bercak ini mudah berdarah dan terdapat tempat kemerahan di bawah bercak putih, disertai rasa sakit dan rasa menyerupai terbakar.

#5. HIV dapat disembuhkan, mitoa atau fakta ?
Jawabnya : Mitos 

HIV tidak dapat sembuh sama sekali, namun pengobatan dengan antiretroviral dapat menekan perkembangan virus dan menjaga daya tahan badan untuk mencegah aneka macam komplikasi. Virus HIV akan tetap ada di dalam tubuh, sekalipun gejala yang ada sudah tidak muncul.

#6. Semua orang mampu terkena HIV, mitos atau fakta ?
Jawabnya : Fakta

Semua orang mampu terkena HIV, baik itu laki-laki, perempuan, wanita, anak-anak, gay, atau lesbian. Semuanya tergantung dari lingkungan, gaya hidup, perilaku seks dan faktor risiko lainnya.

#7. Hubungan seks aman kalau kedua pasangan memiliki HIV, mitos atau fakta ?
Jawabnya : Mitos

Jika Anda dan pasangan terkena HIV, bukan berarti bebas melaksanakan kekerabatan seksual tanpa proteksi. Penyakit menular seksual tidak hanya HIV. Gunakan kondom ketika berhubungan.

Beberapa penyakit menular seks yang dapat menular akhir perilaku seks bebas : gonore, sifilis, Klamidia, dll.

Perlu diingat, sekalipun Anda sedang dalam pengobatan dan merasa sehat, Anda tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain melalui kontak seksual.

#8. Wanita dengan HIV faktual mampu punya anak, fakta atau mitos ?
Jawabnya : Fakta

Penderita HIV tetap mampu memiliki anak dengan aman melalui aktivitas pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA/PMTCT) untuk mengurangi risiko penularan HIB dari ibu ke anak ketika kehamilan, melahirkan, dan menyusui. Sebaiknya calon ornag bau tanah mengetahui status HIV semenjak dini dan berkonsultasi dengan dokter.

Penularan HIV pada bayi dapat terjadi ketika bayi masih di dalam rahim, ketika proses persalinan, atau selama bayi menyusui. Namun, risiko penularan ini dapat diturunkan dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan dari ibu ke anak (prevention mother to child transmission, PMTCT) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) :

• Ibu hamil mengkonsumsi obat antiretroviral selama kehamilannya: menurunkan risiko transmisi ke janin hingga kurang dari 2 persen.

• Bayi yang lahir dari ibu faktual HIV segera diberikan satu obat antiretroviral zidovudine (profilaksis) dan tidak diberikan air susu ibu secara langsung. Pemberian obat profilaksis tersebut biasanya diberikan selama 4-6 ahad dan dapat menurunkan risiko transmisi sebanyak 66 persen. Jika hasil pemeriksaan menyampaikan adanya HIV, terapi yang lebih berangasan dapat diberikan.

#9. Penyakit bisul terkait HIV tidak mampu dihindari, fakta atau mitos ?
Jawabnya : Mitos

HIV/AIDS memang dapat membuat daya tahan badan menurun sehingga berisiko terkena bisul oportunistik menyerupai ruberkulosis, kandidiasis, cytomegalovirus, pneumonia, toksoplasma, dan bisul otak. Cara terbaik untuk menurunkan risiko tersebut yakni dengan terapi antiretroviral. Selain itu, hindari paparan yang berisiko menjadikan bisul menyerupai daging yang belum matang, air yang terkontaminasi, menggunakan masker, dan sebagainya.

Nah, sekarang sudah terperinci ya mana mitos dan fakta wacana hiv aids. Semoga bermanfaat (dr. Dina Kusumawardhani).
Share This :
Itu aku